Netizen dibuat bingung dengan pengumuman pemerintah Korea Selatan baru-baru ini mengenai sensor media.
Pada tanggal 4 Februari 2024 kemarin, Herald Corporation melaporkan bahwa Netflix dan layanan streaming video online (OTT) lainnya mendapatkan kritik karena mengekspos adegan merokok tanpa batasan, yang diyakini mendorong remaja untuk merokok.
Menanggapi kekhawatiran tersebut, pemerintah Korea Selatan bermaksud menyarankan pembatasan gambar adegan merokok kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Korea Selatan telah mengungkapkan partisipasinya dalam Konferensi ke-10 Konvensi Kerangka Kerja Pengendalian Tembakau WHO (FCTC) yang ditetapkan pada akhir bulan ini. Tujuan mereka adalah untuk mendesak negara-negara anggota agar mengadopsi langkah-langkah untuk membatasi penggambaran adegan tembakau dan merokok di platform OTT dan media lainnya.
Saat ini, dalam K-drama dan acara hiburan, adegan merokok dihilangkan atau diburamkan secara diam-diam, namun di platform OTT, adegan tersebut diekspos tanpa batasan khusus.
Outlet media mengambil drama Netflix ‘Doona!’ sebagai contoh, tokoh protagonis yang diperankan oleh Suzy yang kerap kali merokok untuk mencerminkan webtoon aslinya.
Komentar Netizen
Sementara itu, netizen melalui bagian komentar di platform media dan membahas masalah ini dengan mengacu pada bentuk penggambaran lain di media. Banyak yang menyuarakan pendapatnya bahwa rokok cenderung memiliki reputasi yang relatif buruk di Korea jika dibandingkan dengan minuman beralkohol, penggunaan narkoba, dan kekerasan.
Secara khusus, kelonggaran media Korea Selatan terhadap penggambaran budaya minum dan alkoholisme telah mendapat sorotan.
Netizen Korea berkomentar bahwa jika peraturan diperlukan untuk merokok di layar, maka peraturan tersebut harus berlaku sama untuk minuman keras dan penggunaan narkoba.
“Mengapa mereka menindak adegan merokok padahal ada banyak sekali adegan yang menampilkan karakter yang minum alkohol secara berlebihan dan melakukan tindakan kekerasan setiap hari? Sungguh negara yang aneh. Jika mereka akan menyensor adegan merokok, maka mereka juga harus menyensor adegan mabuk berat.” Ucap salah satu netizen dilansir dalam Allkpop.
“Mereka memasukkan adegan menyayat perut dan memukul orang lain dengan kapak, tapi mereka menganggap rokok itu bermasalah?”
“Narkoba boleh, tapi rokok tidak? Sungguh negara yang aneh.”
“LOL K-drama tidak pernah mempermasalahkan masalah minum alkohol”
“Ada banyak adegan saat ini yang menggambarkan bersenang-senang setelah menggunakan narkoba; dibandingkan dengan ini, merokok hampir menyehatkan” “
“Iklan alkohol yang tak ada habisnya di media tetapi mereka tidak mengizinkan iklan rokok…Saya pikir mereka perlu menempatkannya gambar kecelakaan DUI pada botol alkohol sama seperti bungkus rokoknya”
“Saya tidak merokok atau minum, tapi saya tidak mengerti mengapa tema pembunuhan, penipuan, pelecehan seksual, intimidasi, dan kekerasan dalam rumah tangga dapat diterima sebagai konten dalam drama dan film, padahal mereka hanya peduli pada rokok. Ada jauh lebih banyak kasus pelecehan seksual yang terkait dengan alkohol dibandingkan rokok. Bukankah seharusnya mereka juga melarang hal tersebut?” Komentar netizen yang lain.
Kalau menurut kamu peraturan tentang ini bagaimana?
Reporter: Aulia