Pada pagi hari tanggal 17 Mei di KST, divisi pengadilan sipil ke-50 dari Pengadilan Distrik Pusat Seoul berkumpul untuk sidang sengketa hukum yang sedang berlangsung antara HYBE Labels dan CEO Min Hee Jin dari ADOR . Gugatan yang diajukan oleh Min Hee Jin terhadap HYBE meminta pengadilan melarang HYBE menggunakan hak suaranya pada rapat pemegang saham luar biasa ADOR yang dijadwalkan akhir bulan ini.
Dalam sidang pengadilan ini, pihak Min Hee Jin yang diwakili oleh Sejong Law Firm membeberkan isi lengkap email yang dikirimkan Min Hee Jin kepada para eksekutif HYBE pada awal April lalu.
Min Hee Jin menulis email, “HYBE menyarankan taktik ‘pembelian lanjutan’ 100.000 album. Perusahaan bersikeras bahwa setelah perilisan ‘Get Up’, NewJeans akan mampu mengalahkan aespa dalam penjualan minggu pertama dengan taktik ini. Namun, hal ini jelas melanggar filosofi bisnis ADOR, jadi saya menolak saran tersebut.”
Dia kemudian menambahkan, “Saya sangat menyadari fakta bahwa taktik ini digunakan secara luas di semua label di bawah HYBE. Namun, saya harus meminta penyelidikan yang transparan dan tindakan yang tepat dalam menanggapi setiap kasus pertukaran yang dinegosiasikan dengan syarat pengembalian, dan pertukaran lainnya yang dapat dilihat sebagai ‘pembelian di muka’.”
Sementara itu, taktik ‘pembelian di muka’ yang disebutkan oleh Min Hee Jin juga menimbulkan masalah awal tahun ini. Hal ini ketika beberapa netizen menimbulkan kecurigaan bahwa boy grup SM Entertainment yakni RIIZE kemungkinan besar menggunakan taktik tersebut untuk album debut mereka.
Selain itu, email Min Hee Jin menyebutkan kecurigaan mengejutkan lainnya. Produser mengklaim bahwa HYBE saat ini sedang menegosiasikan pembayaran dengan produsen luar negeri mengenai masalah plagiarisme yang ditujukan pada LE SSERAFIM , dan bahwa departemen kemitraan merek HYBE berada di belakang ADOR untuk mendapatkan kesepakatan dukungan merek untuk LE SSERAFIM dengan merek yang awalnya ingin bekerja sama dengan NewJeans.
Reporter: TSA